Martapura, jelajahsumsel.com – Jelang satu tahun kepemimpinan Bupati OKU Timur H.Lanosin.ST, angka kemiskinan Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2021 mencapai 10,60 persen. Berdasarkan Data Pusat Statistik (BPS), angka itu naik 0,17 persen dari tahun sebelumnya.
“Tahun 2020 angka kemiskinan tercatat sebesar 10,43 persen dari total populasi penduduk OKU Timur 649.000 jiwa. Tahun ini naik 0,17 persen, jika ditotal sebanyak 72.890 jiwa masuk kategori miskin,” kata Kasi Statistik Sosial BPS OKU Timur, You Ari Faeni, SST, MT, Kamis (30/12/2021).
Ia menyebut, dibanding kabupaten lain masih rendah masuk urutan kelima. Namun secara umum, OKU Timur menempati urutan kedua angka kemiskinan terkecil setelah Kota Pagar Alam.
Kenaikan ini karena dampak Covid-19 dan masih didominasi oleh faktor pertanian. Dalam definis BPS, penduduk miskin itu adalah keluarga yang tidak memenuhi kebutuhan makan dan non makan, serta garis kemiskinan Rp 362.446 perbulan perorang, jelasnya.
Hasil kajian BPS, sambung dia, Index Pembangunan Manusi (IPM) di Kabupaten OKU Timur pada tahun 2021 masuk dalam klasifikasi sedang dengan skor 69.58 naik 0.3 poin dari tahun 2020 dengan skor 69.28.
“IPM OKU Timur belum masuk klasifikasi tinggi, dimana skor harus 70. Namun demikian masuk urutan kelima Kabupaten Kota se-Sumsel. Hasil kajian ini sudah kita sampaikan ke Pemerintah Daerah, kita hanya memberikan saran dan memetakan,”terangnya. (Rio)