Martapura, jelajahsumsel.com – Mayat ditemukan di bawah Lahan di Desa Giri Mulyo, Belitang Jaya telah terungkap identitasnya bernama Febri Setiawan, merupakan warga Sari Agung, Lalan, Musi Banyuasin.
Korban Febri Setiawan merupakan mahasiswa UIGM Palembang, sedangkan pelaku sendiri bernama MH warga Tegal Rejo, Belitang, OKU Timur. Sementara bila di label barang bukti MH beralamat di Jalan Pangkal pinang KP IV, Kecamatan Rambutan, Banyuasin. Merupakan teman sekampusnya di UIGM Palembang.
Berdasarkan pengakuan MH (20) kepada pihak kepolisian, sebelum peristiwa pembunuhan, diteruskan pembakaran hingga pembuangan mayat. Pada Kamis (24/11/2022)
Almarhum Febri Setiawan dimintai tolong oleh MH untuk mengantar ke Indralaya, untuk keperluan mengambil vape (rokok elektronik). Almarhum Febri bersedia mengantar pelaku, karena diiming-imingi akan diganti uang bensinya oleh pelaku. Ada bahan bukti bahwa pelaku sudah mengirim uang melalui Bank kepada korban senilai Rp 200 ribu.
Korban dan pelaku lalu berjanjianlah bertemu di Jalan Sudirman, Palembang, lalu berangkat menuju Indralaya. Namun, saat sampai di Jembatan Tanjung Senai, Indralaya, pelaku meminta berhenti dengan alasan menunggu temanya (MH) yang akan mengantarkan vape.
Berdasarkan penuturan pelaku MH, Ia meminta mobil diberhentikan dan menunggu saat di tanjung senai, hanya alasan tersangka saja, agar korban memberhentikan mobilnya. Saat di Tanjung Senai sekitar tengah malam.
Pelaku sempat berbicara kepada korban, dan meminta almarhum untuk turun dari mobil dan menyerahkan mobil. Korban sempat turun dari mobilnya, namun setelah pelaku duduk dikursi supir. Si korban sempat menendang pintu mobil, disinilah terjadi petengkaran diantara keduanya.
Tersangka MH (20) yang sudah menyiapkan pisau di tasnya, lalu dikeluarkanya untuk menghabisi nyawa almarhum Febri.
Pisau yang dikeluarkannya lalu ditusukkannya, tepat dibagian belakang punggung almarhum Febri. Berdasarkan pengakuan tersangka, pisau yang tertancap di punggung korban dibiarkan tidak dilepaskan hingga korban tidak bergerak lagi.
Setelah pisau dilepas, melihat korban yang masih bergerak-gerak. Membuat tersangka MH (20) kembali menusukan pisaunya dibagian perutnya hingga almarhum meninggal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, pengakuan pelaku kepada pihak kepolisian. Korban yang sudah tidak bernyawa, dinaikan ke mobil dibagian lantai penumpang oleh tersangka. Bahkan tersangka melepas jok belakang untuk menutup tubuh korban.
Setelah itu, pelaku MH (20) membawa mobil kearah Belitang, OKU Timur. Setiba di Belitang, pelaku tidak langsung pulang ke rumah orang tuanya sempat mampir beberapa tempat di Gumawang. Mencari makanan disalah satu warung makan, dan sempat menuju Puskesmas Gumawang.
Setelah itu, Barulah tersangka menuju rumahnya di Desa Tegal Rejo, Belitang. Pengakuan tersangka, Kepulangannya ke rumah membawa mobil, sebenarnya sempat menjadi pertanyaan orang tuanya.
Karena takut dan merasa gelisah, barulah tersangka pergi menuju arah lokasi penemuan mayat yang sempat menghebohkan. Dalam perjalanan, pelaku sempat berhenti untuk membeli dua botol minyak pertalite. Minyak inilah yang digunakan untuk membakar korban, termasuk botolnya ikut dibakar bersama korban.
Kapolres OKU Timur AKBP Nuryono, saat konferensi pers, di Halaman Gedung Reskrim Polres OKU Timur, pada Kamis siang (24/11/2022). Menyebutkan setlah adanya penemuan sosok mayat tidak dikenal awalnya, dalam kondisi terbakar. Dari kejadian itu, kemudian Polres OKU Timur melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.
“Polres OKU Timur bersama Polse, bersama-sama untuk mengungkap kejadian ini. Alhamdulilah berkat kerjasama kita dapat mengidentifikasi korban, dari beberapa hal yang dilakukan sehingga didapat bahwa korban atas nama febri setiawan bin santomi, pekerjaan mahasiswa, beralamat di Desa Sari Agung, Lalan, Musi Banyuasin” Sebutnya.
Pria pernah menjabat Kapolres Kota Lubuk Linggau ini, merinci penemuan mayat Febri ditemukan, setelah adanya penemuan mayat pada hari rabu tanggal (23/11/2022) pukul 15.00 WIB, di Desa rejosari Jaya, Kecamatan Belitang Jaya.
“Selain itu, kita mencari informasi melalu medsos barang kali ada orang hilang. Ternyata benar Dimedsos juga ada laporan orang hilang menggunakan mobil warna kuning” rincinya.
Bahkah melalui CCTV, pihaknya menemukan mobil berwarna kuning melintas pada jalur menuju lokasi penemuan mayat. Dicurigai karena tidak mengunakan palat, dan dikendarai dalam kondisi ban kempet.
“Dari hal tersebut, kami kembangkan hingga akhirnya kita bisa mengungkap siapa pelaku dari pembakaran, dari diawali dari pembunuhan. Kita lalukan pengejaran terhadap tersangka, akhirnya kita dapat tersangka atasnama inisial MH, usia 20 tahun pekerjaan juga mahasiswa” rincinya.
Untuk Koronolosi pertemanan antara MH dan almarhum Febri, awalnya berteman, dan pernah bertemu walaupun memang dalam waktu yang singkat. Diawali pada tanggal 19 november 2022. Pembunuhan Sudah direncanakan, tersangka sudah menyiapkan pisau dan merencanakan penjualan mobil yang akan diambil.
Tersangka membakar korban agar sulit dikenal, untuk menghilangkan jejak. Tujuan tersangka untuk menguasai mobil korban, rencannya dijual, dan uangnya digunakan untuk menghadiri undangan pesta yang dilaksanakan pada tanggal 27 November mendatang jelas AKBP Nuryono. (Rio)